Friday 7 October 2016

wajah pariwisata pulau bali 2016 - semeraut kawasan seminyak legian dan kuta bali.

Liputan berita seputar pulau bali 2016 - Semeraut wajah pariwisata di legian kuta dan seminyak Bali. Pernahkah anda berkunjung ke pulau bali akhir akhir ini terutama wilayah seminyak legian terutama daerah kuta bali ?
Sangat jauh berbeda dari fanorama bali beberapa tahun silam. Identik 3 kawasan wilayah tersebut mendapat predikat sebagai jakarta ke 2 dalam hal kemacetan lalu lintas. Apa yang menjadi penyebab utama kemacetan tersebut ? Apakah jumlah kendaraan yang terus bertambah ? Jawabannya = Benar Apa karena jumlah wisatawan yang berkunjung semakin meningkat ? Jawabannya = masih rata rata. Lalu apa penyebab utama kemacetan serta semerautnya 3 kawasan tersebut terutama wilayah legian dan kuta Bali ? Maka jawaban yang sebenarnya adalah kurangnya pengelolahan lahan parkir , kurangnya pemahaman berlalu lintas serta meningkatnya jumlah bangunan toko, hotel dan restauran serta club area yang sudah tidak terkendali. Meningkatnya jumlah bangunan toko atau hotel serta restauran disepanjang sisi jalan serta tidak tersedianya lahan parkir yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemilik toko hotel dan restauran membuat terjadinya parkir liar yang dikelola baik oleh kelompok banjar / desa maupun oleh kelompok ormas / organisasi masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa perputaran rupiah dikawasan tersebut sangat tinggi sehingga terkadang menyebabkan persaingan yang tidak sehat antar ormas, maraknya tindak kriminal pencurian serta perkelahian baik perorangan maupun kelompok yang Berkepentingan. Kurang tegasnya aturan serta himbauan dari jajaran pemerintah khususnya dinas tata kota dan pariwisata menyebabkan wajah pariwisata Kawasan seminyak legian dan kuta bali terlihat semakin semeraut setiap tahunnya. Ditambah lagi tindakan nakal beberapa pengusaha yang tidak memperdulikan keadaan lingkungan sekitarnya menyebabakan semakin memperburuk keadaan pariwisata di pulau bali. Kini pulau bali hanya didominasi oleh kemacetan, perebutan lahan kekuasaan, tindak kriminalitas jambret serta aksi penipuan dari oknum pariwisata musiman. Hingga kini sudah banyak keluhan yang dilontarkan para wisatawan baik lokal terutama mancanegara mengenai sisi keamanan, ketertiban serta aroma bali yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

 EKSPRESI WAJAH PELOSOK PULAU BALI.

 Apakah semua warga bali sudah menikmati status bali sebagai pulau dewata dengan peringkat dalam 5 besar kunjungan wisatawan terbanyak di asia? Sungguh jawabannya menyedihkan, beberapa tempat di pulau bali masih mengalami kelaparan , gizi buruk serta kekeringan akibat tidak menjangkaunya aliran air dan pemerataan pembangunan kepedesaaan. Meningkatnya angka garis kemiskinan dibeberapa wilayah bali seperti di desa tabanan, karangasem dan sekitarnya tercatat menembus angka 41% ditahun 2016 . Seperti yang diliput sebuah media lokal beberapa bulan yang lalu, salah satu dari beberapa wilayah didesa karangasem sekitarnya mengalami kekeringan terparah ditambah lagi dengan minimnya sistem pendidikan serta kurangnya lahan mata pencaharian memperburuk keadaan saat itu. Sangat bertolak belakang dengan segala kemegahan serta pesatnya kemajuan di wilayah badung ( meliputi seminyak, legian, kuta dan beberapa wilayah makmur lainnya ). Kuranganya pemerataan pembangunan serta perhatian dari pemerintah pusat ditambah lemahnya kesadaran masyaratkat kota untuk saling berbagi, menyebabkan naiknya angka kemiskinan, semakin miringnnya ketimpangan sosial dan taraf penghidupan dipulau bali. Semoga kiranya dimasa mendatang akan ada secerca harapan untuk mereka warga asli bali dipedesaan tertinggal untuk ikut merasakan kemakmuran pulau bali sebagai wilayah otonom yang berkembang. Semoga.. Amiin
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 

BERITA INDONESIA Copyright © 2012 Template Designed by BTDesigner Published..Dapunta Templates· Create by Dapunta